Jika ditelusuri dari sejarah perkembangan gay tulisan alay bisa diketahui bahwa nenek moyang gaya tulisan alay berbarengan dengan lahirnya trend memakai hand phone di Indonesia.
Pada awal trend HP dan ketika teknologi SMS mulai membooming orang-orang mulai memikirkan cara bagaimana menghemat character supaya isi sms bisa panjang tanpa perlu huruf yang banyak karena keterbatasan teknologi sms saat itu yang hanya bisa menampung 160 character sehingga ketika orang memerlukan penjelasan panjang lebar melalui sms harus terpotong2 pada beberapa sms.
Maka lahirlah cara meningkat huruf dt misalnya sangat = sgt, lalu ada yang mengkombinasikan huruf dengan angka sepert tempat = t4, mulai saat itulah orang-orang berkarya dengan kreatifitasnya untuk menghemat character.
Namun dalam perkembangannya saat ini fungsi dari penghematan character itu menjadi bergeser lebih ke arah lucu-lucuan sehingga banyak huruf2 yang gk perlu ada malah ditambahkan sehingga bukan hanya memusingkan tapi juga malah menyebalkan untuk dibaca seperti misalnya kata maaf yang menjadi muufh.
Entah apa yang ada di fikiran anak-anak tersebut yang membuat permainan huruf yang gk ada manfaatnya hanya untuk sebuah kata. Ketika teknologi semakin memudahkan kita untuk berkirim pesan secara cepat dan jelas, mereka malah membuat pesan yang ribet dan tidak jelas. Ts sendiri sering mengalami kesalah fahaman ketika membaca tulisan-tulisan "antik" tersebut.
Mungkin fenomena ini hanyalah suatu trend biasa yang akan hilang dengan sendirinya, tapi jika trend itu tidak bagus alangkah baiknya jika segera ditinggalkan. Bayangkan kesalah fahaman yang banyak terjadi hanya karena seseorang yang kecentilan dengan membuat pesan dengan gaya tuliusan alay.
Sumber : www.kaskus.us
Comments
Post a Comment