Dolar AS mendominasi pergerakan harga mata uang  selama sesi perdagangan Amerika malam tadi. Positifnya laporan dari AS  berpadu dengan sedikit aksi penghindaran risiko menjadi bahan bakar bagi  laju Dolar. Data penjualan rumah baru (new home sales) Amerika Serikat  ditutup dengan kenaikan 18% atau 504,000 pada bulan Agustus. Angka  tersebut lebih tinggi daripada perolehan sebelumnya serta ekspektasi di  430,000.

Terdongkrak Data New Home Sales
Data penjualan rumah baru AS bulan Agustus tahun ini menjadi lompatan  satu bulanan terbesar sejak tahun 1992 dan level tinggi yang pertama  kalinya sejak tahun 2008. Apabila lonjakan permintaan dari konsumen  terus berlanjut, hal itu bisa berarti peningkatan aktivitas konstruksi  dalam perekonomian.
Apiknya data ekonomi AS dan eskalasi konflik geopolitik inilah yang dianggap sebagai faktor penyebab bullishnya Greenback dan hujan pip bagi mata uang AS. EUR/USD ambruk sebanyak 53 pip ke posisi 1.2783 akibat Euro yang terimbas oleh buruknya Ifo Jerman serta pidato Draghi. GBP/USD juga masih menyambung kemerosotannya ke posisi 1.6339. Sedangkan USD/JPY melompat 32 pip ke posisi 109.07, setelah kemarin Yen juga mengalami kelemahan akibat buruknya data manufaktur Jepang.
Apiknya data ekonomi AS dan eskalasi konflik geopolitik inilah yang dianggap sebagai faktor penyebab bullishnya Greenback dan hujan pip bagi mata uang AS. EUR/USD ambruk sebanyak 53 pip ke posisi 1.2783 akibat Euro yang terimbas oleh buruknya Ifo Jerman serta pidato Draghi. GBP/USD juga masih menyambung kemerosotannya ke posisi 1.6339. Sedangkan USD/JPY melompat 32 pip ke posisi 109.07, setelah kemarin Yen juga mengalami kelemahan akibat buruknya data manufaktur Jepang.
Gubernur PBOC Mundur
Kamis (25/09) pagi ini, satu berita yang tak kalah pentingnya adalah  laporan dari Wall Street Journal mengenai kemungkinan penggantian  Gubernur PBoC, Zhou Xiaochuan. Padahal, Zhou sendiri telah menyatakan  bahwa dia belum berencana untuk mengundurkan diri. Akhirnya, para trader  forex pun berasumsi bahwa kabar tersebut adalah sebuah sinyal bahwa  Tiongkok akan menjadi lebih agresif dalam merespon lambannya pertumbuhan negara tersebut.
Comments
Post a Comment