Indeks harga kosumen Jepang yang dirilis oleh  Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi negara tersebut pada hari Jumat  (29/06) ini dilaporkan sedikit lemah daripada ekspektasi. Indeks yang  menunjukkan laju inflasi tersebut, naik 3.1 persen pada bulan Agustus,  dengan ekspektasi kenaikan 3.2 persen. (Analisa Forex)
Kemerosotan  permintaan global akan energi, berdampak pada lemahnya harga bensin di  Jepang. Selain itu, konsumsi Negeri Sakura ini juga masih belum  bergairah pasca kenaikan pajak penjualan pada bulan April. (Baca : Pelaku Pasar Forex)
Menurut data dari AFP pagi ini, kenaikan inflasi konsumen inti,  tidak termasuk harga makanan segar, mengalami kenaikan sebanyak 3.2  persen. Meski demikian kenaikan tersebut masih lebih rendah daripada  perkiraan. Di samping itu, jika dampak kenaikan pajak tak turut  dihitung, maka inflasi inti Jepang hanya naik 1.1 persen, demikian  menurut laporan Dow Jones Newswires. 
LIHAT JUGA : * Broker Forex OctaFX
* Broker Forex InstaForex
* Broker Forex FBS
* Panduan Deposit FBS Lewat Bank Lokal
Lemahnya Harga Bensin
Kenaikan harga di Jepang pada bulan Agustus lalu dipimpin oleh biaya  akomodasi, menyusul kemudian bensin, asuransi premium, ac dan pakaian  musim panas. Jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu,  tahun ini memang mengalami peningkatan. Namun, minimnya peningkatan  dalam harga bensin, TV, dan makanan olahan menjadi faktor terbesar yang  melambatkan laju kenaikan.
Dari data tersebut, tampak bahwa situasi harga tak banyak berubah. Bank Sentral Jepang diharapkan untuk merevisi turun kebijakan fiskal 2014-nya berdasarkan prediksi GDP, dari proyeksi bulan Juli yang hanya naik 1.0 persen. Data-data tersebut pun masih di bawah target inflasi Jepang 2.0 persen BOJ.
Atas laporan ini, Yen pun melemah terhadap Dolar AS, dengan USD/JPY yang diperdagangkan di 108.893 daris sebelumnya di 108.69 menjelang laporan tersebut dirilis.
Grafik Inflasi Jepang :Dari data tersebut, tampak bahwa situasi harga tak banyak berubah. Bank Sentral Jepang diharapkan untuk merevisi turun kebijakan fiskal 2014-nya berdasarkan prediksi GDP, dari proyeksi bulan Juli yang hanya naik 1.0 persen. Data-data tersebut pun masih di bawah target inflasi Jepang 2.0 persen BOJ.
Atas laporan ini, Yen pun melemah terhadap Dolar AS, dengan USD/JPY yang diperdagangkan di 108.893 daris sebelumnya di 108.69 menjelang laporan tersebut dirilis.
Comments
Post a Comment