Model-Model Arsitektur Dalam Database

Jika anda suka berkecimpung dalam dunia komputer khususnya pemrograman pasti anda sudah tidak asing lagi yang namanya database. Database merupakan istilah lain dari basis data yang artinya adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Data Base Management System (DBMS)/Sistem Manajemen Basis Data (SMB) dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien.

Setelah kita mengenal sedikit tentang pengertian database sekarang kita akan mengetahui Model-Model Arsitektur Database. Sebuah relasi database memberikan kita keuntungan dibandingkan dengan database tanpa menggunakan relasi, dalam database atau basis data setidaknya kita harus mengenal 3 basic arsitektur model database diantaranya Model Standalone, Model Client/Server dan Model Three-Tier. Penjelasan mengenai model-model arsitektur database adalah sebagai berikut:

Model Standalone

Dalam model arsitektur standalone, semua proses dilakukan secara terpusat atau biasa dikenal dengan sebutan host. Kalo dilihat dari proses kerjanya maka semua pemprosesan dilakukan dimesin tunggal. Sehingga jika penggunanya semakin banyak maka model tipe ini akan kewalahan.

Model Client/Server

Pada model ini pemrosesan terjadi pada client dan server. Client server ini merupakan tipikal sebuah aplikasi two-lier dengan banyak klien dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.

Arsitektur model Client/Server ini merupakan sebuah langkah yang tepat, dimana meminimalkan beban dalam pemprosesan dari komputer pusat ke komputer client. Sehingga meskipun banyak pengguna yang melakukan pemprosesan maka kinerja dari server tidak akan mengalami penurunan dengan cepat.

Database server tentu berisi mesin database, termasuk tabel, store procedure, dan trigger. Server database akan menangani:

  1. Manajemen data
  2. Keamanan
  3. Query, trigger, dan store procedure

Sementara client bertugas dari sisi:

  1. Antarmuka pengguna
  2. Pengambilan dan memodifikasi data
  3. Penanganan kesalahan
  4. Interaksi database

Model Three-Tree


Model three-tree dikembangkan untuk menjawab keterbatasan arsitektur client/server. Dalam model ini pemprosesan disebar menjadi tiga lapisan yaitu layanan presentasi (tingkar client), layanan bisnis ( tingkat menengah) dan layanan data (tingkat sumberdata).

Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier
  • Keluwesan teknologi
  • Mudah untuk mengubah DBMS engine
  • Memungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda
  • Biaya jangka panjang yang rendah
  • Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan
  • Keunggulan kompetitif
  • Kekampuan untuk bereaksi terhadap perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi

Demikian informasi mengenai model-model arsitektur database semoga dengan adanya artikel ini, pembaca semakin sedikit mengerti tentang database. Semoga Bermanfaat :')

Comments